Akankah Kecerdasan Buatan Menguasai Manusia?

Akankah kecerdasan buatan menguasai manusia?. Pertanyaan klise dari sebuah perkembangan teknologi. Pertanyaan yang wajar muncul dari benak manusia yang dilandasi oleh kekhawatiran. Khawatir karena kecerdasan manusia menguasai dan mengurangi dominasi manusia di bumi.

Perenungan akan kekuasaan mesin yang ditanamkan kecerdasan buatan menjadi menarik. Mengingat telah banyak berkembang teknologi robot disertai kecerdasan mirip manusia. Untuk sementara ini mungkin berbentuk kasar dan sulit untuk meniru secara tepat perilaku manusia. Tetapi lambat laun akan menjadi mirip manusia. Hal seperti ini telah menjadi isu dibeberapa penelitian, seminar dan media lain. Seperti dilansir dari situs aitopics.com, menaruh artikel pro dan kontra kecerdasan buatan.


Berdasarkan situs aitopics.com, terdapat kemungkinan kecerdasan buatan dalam bentuk mesin robot lambat laun akan semakin mirip dengan manusia. Dengan begitu ada kemungkinan terdapat hubungan spesial antara manusia dengan mesin robot. Robot seperti di film yang dapat berbicara, bertindak dan berperang layaknya manusia akan sangat mungkin terjadi.

Salah satu kabar gembira yang dimuat akhir-akhir ini adalah berita tentang mesin kecerdasan buatan mengalahkan manusia dalam permainan catur Go. Padahal, catur Go dimainkan oleh pakar dan juara dalam bidang tersebut. Sedangkan Go sendiri memiliki kemungkinan langkah yang tidak sedikit, bahkan sampai jutaan kemungkinan.

Bahkan terdapat sebuah robot yang diprediksi akan menggantikan tenaga manusia dalam industri. Seperti diprediksi oleh pakar kecerdasan buatan. Industri membutuhkan kecepatan, ketepatan pengerjaan serta efisiensi biaya. Hal ini memicu industri mencari alternatif solusi untuk menggantikan tenaga manusia. Tenaga manusia memiliki kelemahan, yaitu terkadang dapat terjadi kesalahan, memerlukan ongkos atau biaya yang tidak sedikit, dan masih banyak kelemahan dari sisi teknis jika dibandingkan dengan teknologi robot.

Memang kecerdasan buatan dalam bentuk robot memiliki keunggulan dari manusia walaupun begitu tetap berbeda dengan manusia. Manusia masih memiliki unsur perasaan yang sampai detik ini masih dalam tahap penelitian mengenainya. Manusia berusaha mengerti tentang perasaan yang ada pada manusia. Akankah robot juga memiliki perasaan?. Selain perasaan, masih banyak komponen dalam diri manusia yang tidak dapat ditiru oleh robot. Sebagai contohnya adalah manusia memiliki keyakinan atau kepercayaan akan Tuhan.

Bagaimana menurut Anda???

Komentar